Langsung ke konten utama

MENGERIKAN!!! Inilah Kondisi Menakutkan Setelah Tiupan Sangkakala




Setelah ditiupnya sangkakala, terjadilah beberapa peristiwa yang sangat menakutkan.Bumi digoncangkan, gunung-gunung hancur lebur.

Al-Imam Ibnu Katsir menyatakan (An-Nihayah hal. 154): “Di antara peristiwa yang akan terjadi (setelah ditiupnya sangkakala) adalah bumi digoncang-goncangkan, penghuninya dimiring-miringkan ke kanan dan ke kiri. Sebagaimana berita yang Allah sampaikan dalam firman-Nya:Apabila bumi digoncangkan dengan goncangannya (yang dahsyat), dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya, dan manusia bertanya: “Mengapa bumi (jadi begini)?” (Az-Zalzalah: 1-3)

“Hai manusia, bertakwalah kepada Rabb kalian; sesungguhnya kegoncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat). (Ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat kegoncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangat keras.” (Al-Hajj: 1-2)

“Apabila terjadi hari kiamat, terjadinya kiamat itu tidak dapat didustakan (disangkal). (Kejadian itu) merendahkan (satu golongan) dan meninggikan (golongan yang lain), apabila bumi digoncangkan sedahsyat-dahsyatnya, dan gunung-gunung dihancur luluhkan sehancur-hancurnya, maka jadilah dia debu yang beterbangan.” (Al-Waqiah: 1-6)

Asy-Syaikh Abdurrahman As-Sadi menyatakan: “Allah mengajak bicara seluruh manusia dan memerintahkan agar mereka bertakwa kepada Rabbnya, yang telah memelihara mereka dengan nikmat-nikmat-Nya, baik yang nampak maupun yang tidak tampak. Maka sudah sepantasnya mereka bertakwa kepada-Nya, dengan meninggalkan kesyirikan, kedurhakaan dan kemaksiatan. Sepantasnya pula mereka melaksanakan perintah-perintah-Nya selama mereka mampu melaksanakannya. Kemudian Allah mengabarkan tentang hal-hal yang akan membantu mereka dalam bertakwa, dan memperingatkan mereka agar mereka tidak meninggalkan ketakwaan tersebut, yaitu berupa berita-berita tentang peristiwa menakutkan yang akan terjadi pada hari kiamat.” (Tafsir As-Sadi hal. 532)

Langit terpecah-belah, bintang-bintang berjatuhan, cahaya bulan menghilang, matahari dan bulan dikumpulkan.Peristiwa-peristiwa ini akan terjadi pada hari kiamat, sebagaimana yang Allah beritakan dalam surat At-Takwir, Al-Infithar dan Al-Insyiqaq.

Rasulullah bersabda tentang keutamaan tiga surat tersebut:
–Barangsiapa yang senang memerhatikan (peristiwa-peristiwa yang akan terjadi) pada hari kiamat, hendaknya dia membaca surat At-Takwir, Al-Infithar dan Al-Insyiqaq.” (HR. At-Tirmidzi dari Ibnu Umar, dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 1081)

Allah akan mengenggam bumi dan melipat langit dengan tangan kanan-Nya yang mulia
Hal ini sebagaimana dalam firman-Nya:”Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari kiamat dan langit digulung dengan tangan kanan-Nya. Maha Suci dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan.” (Az-Zumar: 67)

Juga dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah, Rasulllah bersabda:
: –Allah akan menggenggam bumi dan melipat langit dengan tangan kanannya. Kemudian Dia berfirman: “Akulah Raja di raja. Aku Maha Memaksa. Di mana raja-raja bumi? Di mana para pemaksa? Di mana orang-orang yang sombong?” (Muttafaqun alaih)

Hubungan nasab terputus
Karena dahsyatnya peristiwa-peristiwa yang terjadi, maka terputuslah hubungan nasab. Bapak tidak mampu menolong anaknya. Anakpun tidak mampu menolong orangtuanya. Suami tidak mampu menolong istrinya, sebagaimana seorang istri juga tidak mampu menolong suaminya. Masing-masing berlepas diri dan mencari keselamatan dirinya sendiri.

Hal ini sebagaimana dalam firman Allah:”Apabila sangkakala ditiup maka tidaklah ada lagi pertalian nasab di antara mereka pada hari itu, dan tidak ada pula mereka saling bertanya.” (Al-Muminun: 101)

“Dan apabila datang suara yang memekakkan (tiupan sangkakala yang kedua), pada hari ketika manusia lari dari saudaranya, dari ibu dan bapaknya, dari isteri dan anak-anaknya. Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang menyibukkannya.” (Abasa: 33-37)

“(Yaitu) ketika orang-orang yang diikuti itu berlepas diri dari orang-orang yang mengikutinya, dan mereka melihat siksa; dan (ketika) segala hubungan antara mereka terputus sama sekali.” (Al-Baqarah: 166)

“(Yaitu) hari (ketika) seseorang tidak berdaya sedikitpun untuk menolong orang lain. Dan segala urusan pada hari itu dalam kekuasaan Allah.” (Al-Infithar: 19)

Sampaipun para rasul yang termasuk Ulul Azmi, tatkala mereka diminta untuk memberikan syafaat terhadap para makhluk di padang mahsyar, mereka menyatakan: “Ya Allah, selamatkan diriku, selamatkan diriku.”
Kecuali Nabi kita Muhammad, sebagaimana disebutkan dalam Shahih Al-Bukhari dan Shahih Muslim tentang kisah asy-syafaatul uzhma (syafaat yang agung).

Penyesalan pada hari itu tidaklah bermanfaat
Allah berfirman:Dan (ingatlah) hari (ketika) langit pecah belah mengeluarkan kabut putih dan diturunkanlah malaikat bergelombang-gelombang. Kerajaan yang hak pada hari itu adalah kepunyaan Rabb Yang Maha Pemurah. Dan adalah (hari itu), satu hari yang penuh kesukaran bagi orang-orang kafir. Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zalim menggigit dua tangannya, seraya berkata: “Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul.” Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan si fulan itu teman akrab (ku). Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al-Quran ketika Al-Quran itu telah datang kepadaku. Dan adalah setan itu tidak mau menolong manusia. (Al-Furqan: 25-29)

Al-Imam Ibnu Katsir berkata: “Dalam ayat-ayat ini, Allah mengabarkan tentang (apa yang akan terjadi pada hari kiamat) berupa penyesalan orang-orang kafir yang tidak mau mengikuti jalan Rasul dan apa yang beliau bawa, berupa kebenaran nyata dari sisi Allah yang tidak ada keraguan di dalamnya. Dia justru menempuh jalan yang lain. Maka, tatkala terjadi hari kiamat dia akan menyesal, dalam keadaan penyesalan itu tidak bermanfaat baginya.” (Tafsir Ibnu Katsir, 3/280). 

sumber : muslimjuara.org

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tips Menawan dan Stylish dengan Hijab Syari

Tips menawan dan stylish dengan hijab syari - Di masa sekarang berbagai berntuk dan model hijab memang banyak bertebaran. Namun hanya sebagian yang memenuhi syarat menutup aurat sesuai syariat islam. Hijab syari adalah model hijab yang menutup bagian-bagian yang memang harus dan wajib ditutupi sesuai syariat agama.. Namun hijab syari sering disebut sebagai hijab yang ketinggalan jaman dan tidak fashinable oleh beberapa kalangan . Padahal model hijab syari yang identic dengan kerudung panjang yang serba lebar ini bisa juga terlihat fashionable dan stylish . Jadi untuk para ukhti yang mengenakan hijab syari namun tetap bisa terlihat menawan dan stylish silahkan ya lihat tips berikut … 1.Warna Pastel Membuat Tampilan Semakin Cantik dan Manis Untuk ukhti yang memakai atau ingin mencoba model hijab syar’I, pilihlah warna gamis atau khimar dengan warna pastel atau warna-warna lembut. Warna pastel ini akan membuat penampilan ukhti menjadi semakin cantik, dan warna nya yang lembut membuat ukht...

Kisah Kematian Raja Namrud Karena Seekor..

Raja Namrud merupakan raja yang berkuasa pada masa Nabi Ibrahim, raja ini terkenal sangat sombong dan keji terhadap rakyatnya khususnya kepada Nabi Ibrahim yang telah menyerukan bahwa raja Namrud tidak sehebat Tuhan yang dimiliki Nabi Ibrahim yaitu Allah, kisah kematian raja Namrud karena seekor nyamuk merupakan salah satu pelajaran berharga bagi setiap manusia yang sombong dan menentang adanya Allah sang Maha pencipta alam semesta. Bagaimana kisah kematian raja Namrud ini? Inilah Kisah Kematian Raja Namrud Karena Seekor Nyamuk Raja Namrud merupakan raja yang menguasai wilayah Mesopotamia dan memiliki kekuasaan yang sangat hebat. Sejarah Raja Namrud atas kekejaman dan kesombongannya telah terkenal di seluruh penjuru bangsa babilonia dan bahkan dirinya telah mengaku sebagai Tuhan karena dapat memberikan kehidupan kepada orang lain dengan perintahnya. Jika seseorang yang dihukum kemudian raja Namrud mengampuninya maka dia telah memberikan kesempatan hidup kepada orang lain, sedangkan jik...

Tidak Akan Miskin Orang Yang Membelanjakan Hartanya Untuk Membahagiakan Orang Tuanya

Birrul Waalidain atau berbakti kepada orang tua merupakan salah satu sebab keberkahan hidup, Bahkan seorang anak yang mau berbakti pada kedua orangtuanya akan mendapatkan pahala yang sangat besar. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW pernah menyebutkan, Bahwa ada satu pintu khusus masuk ke surga yang disediakan untuk orang-orang yang berbakti kepada orang tua.  الوالِدُ أوسطُ أبوابِ الجنَّةِ، فإنَّ شئتَ فأضِع ذلك البابَ أو احفَظْه  “Kedua orang tua itu adalah pintu surga yang paling tengah. Jika kalian mau memasukinya maka jagalah orang tua kalian. Jika kalian enggan memasukinya, silakan sia-siakan orang tua kalian” (HR. Tirmidzi, ia berkata: “hadits ini shahih”)  Oleh karena itu, Cintai dan sayangilah kedua orang tuamu, karena sebesar apapun harta yang kau keluarkan untuk mereka tidak akan pernah cukup untuk membalas kasih sayang dan perjuangan mereka kepada kita. Bila seseorang bersedekah kepada Ibu Bapaknya, maka tidak terhitung besar pahala yang akan diperoleh orang it...