Langsung ke konten utama

Azab Mengutamakan Istri Daripada Ibu?



Pada zaman Nabi terdapat seorang pemuda yang bernama Alqomah. Dalam kesehariannya, ia selalu rajin menjalankan ibadah seperti shalat, puasa maupun bersedekah. Hingga suatu ketika ia mengalami sakit yang teramat parah, Salah satu kerabat yang melihat hal tersebut berucap bahwa Alqomah sedang mengalami sakaratul maut. Yang mengherankan adalah entah kenapa Alqomah yang rajin beribadah sangat sulit untuk mengucapkan lafadz syahadat pada saat menjelang dicabut nyawanya. Istrinya pun meminta pertolongan pada seseorang agar menemui Rasulullah dengan tujuan menyampaikan pesan tentang keadaan suaminya yang tengah menderita.


Setelah pesuruh tersebut datang kepada Rasulullah dan menyampaikan keadaan dari Alqomah, Rasul pun menyuruh para sahabatnya seperti Bilal, Ali dan Ammar untuk mendatangi rumah Alqomah. Keadaan yang sulit dijelaskan dengan kata-kata tersebut sungguh terlihat oleh mereka bertiga dan saling mempertanyakan di dalam hati mereka tentang Alqomah yang taat dalam menjalankan ibadah namun sangat sulit untuk mengucapkan lafadz “Laa ilaha illallah”. Sepertinya lidah Alqomah telah dikunci untuk mengucapkan kata tersebut.

Melihat kondisi dari Alqomah yang menderita, Bilal pun memutuskan untuk mendatangi Rasulullah. Sesampainya di depan Rasullullah dan Bilal menguraikan kejadian yang dialaminya, Rasul pun berucap “Apakah Alqomah masih memiliki ayah dan ibu?”

Karena Bilal cukup tahu kondisi dari Alqomah, maka ia pun menjawab “Ayahnya sudah meninggal, namun ia masih memiliki seorang ibu yang sudah tua renta”.

Rasulullah kemudian berkata “Baiklah Bilal, temuilah ibu Alqomah dan aku titipkan salamku untuknya. Apabila ia masih mampu berjalan, maka dia bisa menghadapku. Apabila ia memang tidak bisa maka aku yang akan ke sana.”

Setelah mendengar perintah dari Rasulullah SAW, Bilal pun langsung menuju rumah ibu Alqomah dan menyampaikan apa yang dikatakan oleh Rasulullah tanpa mengurangi sedikit pun.

Ibu Alqomah pun berkata “Biarlah aku yang pergi menemui Rasulullah”.

Dengan sedikit tertatih-tatih dan dengan bantuan tongkat yang menjadi penyangganya, ibu Alqomah pun menemui Rasulullah dan mengucapkan salam yang disambut dengan jawaban dari Rasulullah.

Rasulullah berkata “Bisakah ibu menceritakan keadaan Alqomah yang sebenarnya? Kenapa ia nampak kesulitan untuk mengucapkan “Laa ilaha illallah”. Setahu saya Alqomah adalah hamba yang rajin beribadah lagi taat”.

Dengan tegas ibunda Alqomah menjawab “Itu karena saya yang murka kepadanya wahai Rasulullah.”

“Mengapa engkau murka kepada Alqomah?” Rasul semakin penasaran dengan ucapan ibunda Alqomah.

“Ini karena Alqomah lebih mementingkan istrinya dibandingkan dengan aku yang menjadi ibunya. Alqomah telah menyakitiku. Ia berani menentangku demi untuk menuruti keinginan dari istrinya.”

Kini Rasulullah mengerti dengan keadaan Alqomah yang susah melafadzkan “Laa ilaha illallah” tersebut dikarenakan ibundanya telah murka akan Alqomah. Rasul pun menganggukkan kepalanya tanda beliau telah mengerti.

Sesaat kemudian, Rasulullah memanggil Bilal dan menyuruhnya untuk mengumpulkan kayu bakar sebanyak-banyaknya untuk Alqomah.

Mendengar hal tersebut, ibu Alqomah langsung bertanya keheranan “Ya Rasulullah mengapa engkau mau membakar anakku di depan kedua mataku? Bagaimana perasaanku nanti saat melihatnya?” Ibu mana yang tega melihat anaknya dibakar tepat di depan matanya. Meski ibunda Alqomah murka, namun kasih sayangnya tidak tega jika Alqomah harus dibakar hidup-hidup.

Rasulullah menjawab “Wahai ibunda Alqomah, sejatinya siksa dari Allah di akhirat sangatlah lebih kejam. Amal yang telah Alqomah kerjakan selama ini tidak dapat diterima oleh Allah karena murka yang engkau berikan. Kebaikan yang selama ini Alqomah lakukan dengan ikhlas tidak mampu menahannya dari siksa api neraka”.

“Jika engkau memang ingin Alqomah selamat dari api neraka, maka engkau harus memaafkan dan merelakan apa yang telah Alqomah lakukan.”

Mendengar hal tersebut, ibu Alqomah pun memafkan anaknya karena ia tak sanggup jika harus melihat Alqomah tersiksa dalam api neraka.

Setelah mendengar apa yang disampaikan oleh ibunda Alqomah, Rasulullah pun meminta Bilal untuk mendatangi rumah Alqomah dan mengecek apakah Alqomah sudah dapat mengucapkan kalimat syahadat atau belum.

Ketulusan rasa maaf dari seorang ibu akan anaknya telah terbukti. Bilal yang telah sampai di depan pintu rumah Alqomah mendengar bahwa Alqomah telah mengucapkan kalimat “Laa ilaha illallah” dengan lancar dan wafat dalam keadaan yang baik.

Bilal pun masuk kedalam rumah tersebut dan menceritakan sebab Alqomah sukar untuk mengucapkan kalimat syahadat. Amal yang selama hidup Alqomah lakukan ternyata tidak mampu membendung murka dari ibunya sendiri.

Alqomah segera dimandikan, dikafani dan dishalatkan yang dipimpin oleh Rasulullah.

Selesai menguburkan, Nabi Muhammad SAW berpesan:

“Wahai sahabat Muhajirin dan Anshar. Siapa saja yang lebih mengutamakan istrinya daripada ibunya maka ia terkena laknat Allah, malaikat dan manusia semuanya. Bahkan Allah tidak menerima darinya ibadah fardhu dan sunnatnya, kecuali jika bertaubat benar-benar kepada Allah dan berbuat baik pada ibunya serta meminta keridhoannya. Sebab ridha Allah terpaut dengan ridha ibu dan murka Allah juga dalam murka seorang ibu”

Subhaanallah.. Sahabatku.. Masihkah kita mendurhakai seorang ibu yang telah mengandung, melahirkan dan membesarkan kita? Rasanya sungguh hina diri ini jika harus merasa senang di tengah penderitaan orang tua terutama ibu dan mengesampingkannya.

Semoga kisah nyata diatas bisa kita ambil pelajaran dan hikmahnya, Mari kita berbakti kepada ibu dan ayah kita dengan sekuat tenaga selama mereka berdua tidak menyuruh berbuat maksiat kepada Allah SWT.

Sumber : kabarmakkah.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tips Menawan dan Stylish dengan Hijab Syari

Tips menawan dan stylish dengan hijab syari - Di masa sekarang berbagai berntuk dan model hijab memang banyak bertebaran. Namun hanya sebagian yang memenuhi syarat menutup aurat sesuai syariat islam. Hijab syari adalah model hijab yang menutup bagian-bagian yang memang harus dan wajib ditutupi sesuai syariat agama.. Namun hijab syari sering disebut sebagai hijab yang ketinggalan jaman dan tidak fashinable oleh beberapa kalangan . Padahal model hijab syari yang identic dengan kerudung panjang yang serba lebar ini bisa juga terlihat fashionable dan stylish . Jadi untuk para ukhti yang mengenakan hijab syari namun tetap bisa terlihat menawan dan stylish silahkan ya lihat tips berikut … 1.Warna Pastel Membuat Tampilan Semakin Cantik dan Manis Untuk ukhti yang memakai atau ingin mencoba model hijab syar’I, pilihlah warna gamis atau khimar dengan warna pastel atau warna-warna lembut. Warna pastel ini akan membuat penampilan ukhti menjadi semakin cantik, dan warna nya yang lembut membuat ukht...

Kisah Kematian Raja Namrud Karena Seekor..

Raja Namrud merupakan raja yang berkuasa pada masa Nabi Ibrahim, raja ini terkenal sangat sombong dan keji terhadap rakyatnya khususnya kepada Nabi Ibrahim yang telah menyerukan bahwa raja Namrud tidak sehebat Tuhan yang dimiliki Nabi Ibrahim yaitu Allah, kisah kematian raja Namrud karena seekor nyamuk merupakan salah satu pelajaran berharga bagi setiap manusia yang sombong dan menentang adanya Allah sang Maha pencipta alam semesta. Bagaimana kisah kematian raja Namrud ini? Inilah Kisah Kematian Raja Namrud Karena Seekor Nyamuk Raja Namrud merupakan raja yang menguasai wilayah Mesopotamia dan memiliki kekuasaan yang sangat hebat. Sejarah Raja Namrud atas kekejaman dan kesombongannya telah terkenal di seluruh penjuru bangsa babilonia dan bahkan dirinya telah mengaku sebagai Tuhan karena dapat memberikan kehidupan kepada orang lain dengan perintahnya. Jika seseorang yang dihukum kemudian raja Namrud mengampuninya maka dia telah memberikan kesempatan hidup kepada orang lain, sedangkan jik...

Tidak Akan Miskin Orang Yang Membelanjakan Hartanya Untuk Membahagiakan Orang Tuanya

Birrul Waalidain atau berbakti kepada orang tua merupakan salah satu sebab keberkahan hidup, Bahkan seorang anak yang mau berbakti pada kedua orangtuanya akan mendapatkan pahala yang sangat besar. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW pernah menyebutkan, Bahwa ada satu pintu khusus masuk ke surga yang disediakan untuk orang-orang yang berbakti kepada orang tua.  الوالِدُ أوسطُ أبوابِ الجنَّةِ، فإنَّ شئتَ فأضِع ذلك البابَ أو احفَظْه  “Kedua orang tua itu adalah pintu surga yang paling tengah. Jika kalian mau memasukinya maka jagalah orang tua kalian. Jika kalian enggan memasukinya, silakan sia-siakan orang tua kalian” (HR. Tirmidzi, ia berkata: “hadits ini shahih”)  Oleh karena itu, Cintai dan sayangilah kedua orang tuamu, karena sebesar apapun harta yang kau keluarkan untuk mereka tidak akan pernah cukup untuk membalas kasih sayang dan perjuangan mereka kepada kita. Bila seseorang bersedekah kepada Ibu Bapaknya, maka tidak terhitung besar pahala yang akan diperoleh orang it...